Jumat, 09 Maret 2012

Puisi


Gravitasi Cinta  

Rasa ini konvergen hanya untukmu
Tak terkuanta, absolut dihatiku
Refleksimu yang sama asaku
Terjadi kesetimbangan nyata dihadapanku

Gravitasi cinta ini membuat jatuh
Saat pancar matamu tak terdispersi
Menghadirkan resonansi di jiwa
Abadi karena hukum kekekalan cinta 

Senyum Tanda Cinta


Ketika senyum tepat mengarah di fokus hati
hati bervibrasi tanda polikromatik
beresonansi di jiwa
Ferromagetik melekat rasa
Ini bukan semiotik emburto eco
Ini juga bukan fatamorgana
Ini aurora saat gelombang cinta
berinterferensi konstruktif
Walau jarak kita
seperti aphelium
Namun senyumu tetap kekal
tak terbias, tak terfriksi
oleh ruang dan waktu

Malam Gelap
 
 Malam gelap temani sepi
Secercah foton enggan menghampiri
Gelombang nada tiada menemani
Saat intuisi hanyalah ekspektasi

Saat kurasakan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya
Mungkin ini hanya imajinasi hampa

Dunia kita ialah relativistik
Tampuk tahta bukan mekanika klasik
Tapi cintaku ini tetap deterministik
Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik

Walau cinta ini tak bersambut
Walau luka ini sisakan takut
Namun nuraniku senantiasa terpaut
Layaknya katrol pesawat Atwood

Cinta ini takkan pernah bertepi
Seperti osilator harmonik tanpa terhenti
Semua rapi tersusun dalam hati
Bagai kristal tak cacat kisi

Akankah cinta ini kembali?
Menatap bayang indah rajutan mimpi
Ataukah khayal tetap berdiri?
Merusak angan dengan radiasi tinggi

 Kau Seperti...



kau seperti magnet yang membuatku ingin selalu dekat denganmu.
kadangkala kau seperti magnet kuda, yang selalu kuinjak-injak
kau seperti cahaya matahri yang selalu memancarkan gelombang elektromagnetik
kau seperti elektron-elekron yang selalu mengelilingi ruang hatiku
kau seperti soal mekanika quantum yang susah aku tebak jawabannya
… walau aku sering terdiam karena inersiaku
walau aku sering menjauh karena momentumku
tapi ku bahagia tumbukan ini tidak lenting sama sekali
membuat kita bergerak bersama
dirimu dihatiku tak lekang oleh waktu..

Elemen Penggelegar Cinta Ibu


Ibu termulia...
Jiwamu bagaikan akimulator dalam hidupku...
Kau tanggung gerak – gerak yang kadang menerjang saat mengandung ku...
Dua puluh tahun lamanya kau tumbuhkan elemen kesetimbangan dalam jiwaku...

Ibu...
Kau bagaikan maghnet cinta dalam hidupku...
Menyayangiku bagaikan air yang mengalir di fluida kehidupan...
Genggam mu kurasakan hangat nya bagaikan kalor yang keluar dari besi saat dipanaskan....
Efek fotolistrik kuhayalkan dalam getaran fisika modern di kalbuku.....

Ibu....
Kau kokoh kan tulang ku dengan energi ketabahan...
Kau alirkan darahku dengan fluida kegigihan...
Kau hidupkan harapan ku dengan  dinamika keimanan...
Kau bangun masa depan ku dengan hantaran doa mu....

Ibu....
Sedihku sering membuat elastisitas dalam hidupku....
Ingin ku persembahkan air mataku pada mu...
Getaran harmonik  yang menggelegar dalam jiwaku...
Akan ku tumpahkan semuanya dibawah tapak kaki mu...

Ibu...
akan ku berikan usaha dan energi ku untuk berbakti  padamu...
Semua itu takkan mampu membayar setetes suplemen kebahagiaan yang kau berikan padaku....
Aku cinta ibu…..



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar